PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RSUD Dr TJITROWARDOJO PURWOREJO

Pemenuhan kebutuhan darah untuk pelayanan transfusi adalah salah satu jenis pelayanan yang krusial di rumah sakit. Stock darah di bank darah RSUD Dr Tjitrowardojo sepenuhnya tergantung dari stock darah di PMI Purworejo karena mengacu pada regulasi yang ada saat ini bahwasanya bank darah rumah sakit belum diperkenankan untuk melakukan kegiatan pengambilan darah donor. Sehingga untuk mencapai target dari indikator ini yaitu 100% kebutuhan darah terpenuhi, diperlukan kerjasama antara rumah sakit dengan PMI untuk selalu menjaga ketersediaan darah bagi pelayanan transfusi. Rata-rata pencapaian indikator ini di RSUD Dr Tjitrowardojo tahun 2015 adalah 97,76%

PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL RUMAH SAKIT

Infeksi nosokomial (healthcare associated infections) adalah infeksi yang tidak ada pada saat pasien masuk rumah sakit namun berkembang saat pasien dirawat di rumah sakit. Pengendalian terhadap kejadian infeksi nosokomial ini tentunya merupakan point yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan yang bermutu di rumah sakit. Angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Dr Tjitrowardojo bulan Februari-April 2016 adalah sebagai berikut :

Untitled

Keterangan :

  • Plebitis adalah infeksi pada tempat pemasangan kateter vena terutama pada pemasangan infus
  • ILO adalah infeksi pada luka bekas operasi
  • ISK adalah infeksi saluran kencing yang biasanya berhubungan dengan pemasangan kateter kandung kemih
  • VAP (Ventilator Associated Infection) adalah infeksi paru-paru yang berhubungan dengan pemasangan ventilator
  • Dekubitus adalah tukak pada kulit atau jaringan di bawahnya dan bahkan dapat sampai ke tulang akibat penekanan secara terus menerus pada satu area tubuh yang biasanya merupakan salah satu komplikasi apada pasien-pasien dengan tirah baring lama

Angka kejadian infeksi nosokomial memang tidak memungkinkan untuk diminimalisir hingga 0%, namun setidaknya dari grafik di atas dapat dilihat bahwa angka kejadian di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo masih di bawah angka maksimal yang masih dapat ditolerir di rumah sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *